Konglomerat bisnis Rusia, Sistema mengatakan pihaknya berharap vaksin, yang dikembangkan oleh Institut Gamaleya Moskow, dapat diproduksi secara massal pada akhir tahun ini.
Setiap vaksin pandemi yang aman dan efektif akan menjadi barang publik global, dan WHO mendesak akses yang cepat, adil dan setara ke vaksin semacam itu di seluruh dunia.
Vaksin tersebut telah melewati semua pemeriksaan yang diperlukan dan bahkan telah diberikan kepada salah satu putrinya sendiri.
Rusia memproduksi batch pertama vaksin untuk melawan COVID-19 yang dikembangkan oleh Gamaleya Scientific Research Institute of Epidemiology and Microbiology.
Wakil Menteri Ahmad Amzad Hashim mengatakan Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) telah memperoleh hak eksklusif untuk memasok vaksin Sputnik V ke seluruh dunia.
Uji coba manusia terhadap vaksin COVID-19 Rusia, bernama Sputnik V, akan diadakan di Uni Emirat Arab,
Rusia melaporkan rekor tertinggi 21.798 infeksi COVID-19 baru pada Senin (9/11) ketika pihak berwenang menyerukan tindakan yang lebih ketat untuk menahan virus corona di wilayah tertentu.
Pengumuman hasil sementara Sputnik V datang beberapa hari setelah pengembang vaksin Barat Pfizer dan BioNTech mengatakan bahwa vaksin mereka manjur 90 persen cegah COVID-19.
Vaksin ini direncanakan akan tersedia untuk pasar internasional dengan harga kurang dari $10 atau setara Rp145 ribu per dosis, dan akan gratis untuk warga Rusia.
Perusahaan yang mengembangkan vaksin bersama Universitas Oxford itu akan melakukan uji coba tambahan setelah sejumlah pakar meragukan keampuhannya.